1. Berita
  2. Kopi Meningkatkan Kadar Kolesterol?

Kopi Meningkatkan Kadar Kolesterol?

01Jan 2018

Kopi Meningkatkan Kadar Kolesterol?

Kopi tidak mengandung kolesterol, tetapi mengandung zat yang meningkatkan kolesterol, terutama diterpenes cafestol dan kahweol alami. Cafestol adalah zat pemicu kolesterol yang paling kuat dalam makanan kita. Penelitian menunjukkan bahwa penambahan 10 mg cafestol per hari selama 4 minggu meningkatkan kolesterol total 0,13 mmol / l. Dengan rata-rata kolesterol darah 5,5 mmol / l maka ada peningkatan sekitar 2%. Peningkatan terutama pada kolesterol buruk (LDL), sedangkan kolesterol baik (HDL) cenderung konstan. Efek meningkatkan kolesterol ini bersifat sementara: setelah menghentikan minum kopi kolesterol akan kembali normal.

Jumlah cafestol dalam kopi sangat tergantung pada cara penyiapan dan jenis kopinya. Ketika menyiapkan kopi dengan disaring, misalnya dengan saringan kertas, cafestol dan kahweol sebagian besar tersaring. Secangkir kopi saring hanya mengandung rata-rata 0,1 mg cafestol. Padahal, kopi tubruk (yang disiapkan dengan menuang kopi bubuk ke dalam air mendidih tanpa penyaringan) mengandung  4-6 mg cafestol per cangkir.  Kopi instan yang dibuat dari konsentrat kopi hasil pengolahan mesin hampir tidak mengandung diterpenes cafestol dan tidak atau sedikit sekali berpengaruh terhadap kadar kolesterol.

Kopi Turki dan Yunani mengandung konsentrasi cafestol dan kahweol yang relatif tinggi (4-5 mg cafestol per cangkir). Biji kopi Arabika berisi lebih banyak cafestol dari biji Robusta. Tidak ada pengaruhnya beralih ke kopi bebas kafein karena kafein tidak berpengaruh pada kadar kolesterol. Bahkan, menurut penelitian tahun 2005 oleh US National Institute of Health, peminum kopi tanpa kafein (rata-rata 6 cangkir sehari selama 3 bulan) memiliki kolesterol buruk (LDL) sedikit lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak atau jarang minum kopi.

Secara teoritis diketahui bahwa peningkatan kolesterol (total) sebesar 1% dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 2%. Seseorang yang mengkonsumsi 10 mg cafestol per hari (sekitar 3 cangkir kopi tubruk atau 5-6 cangkir kopi saring), kolesterolnya naik sebesar 2% sehingga 4% lebih berisiko terkena penyakit jantung. Jika kita berasumsi bahwa 8% orang terkena serangan jantung. Sebaliknya, beberapa studi menunjukkan risiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular pada peminum kopi. Kemungkinan, antioksidan dalam kopi dapat menghambat peradangan dan menekan risiko penyakit jantung. Juga ada bukti bahwa diabetes tipe 2 – yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular – kurang umum pada peminum kopi reguler.

Meminum kopi sampai 4 atau 5 cangkir sehari tidak meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang yang sehat. Namun, penderita gangguan metabolisme lemak atau penderita kadar kolesterol tinggi sebaiknya tidak terlalu banyak meminum kopi tubruk dan menggantinya dengan kopi saring atau instan.

Sumber : MajalahKesehatan.com

 

 

1. Melindungi jantung.

Peminum kopi yang mengonsumsi 1-2 cangkir kopi hitam per hari memiliki risiko terkena stroke lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Hal ini disebabkan oleh adanya antioksidan yang terkandung dalam kopi.

Kopi memiliki antioksidan lebih banyak dibandingkan blueberry. Antioksidan yang terkandung di dalamnya membantu menahan efek buruk dari peradangan pada arteri. Sesaat setelah meminumnya, kopi meningkatkan tekanan pada darah dan denyut jantung. Namun setelah beberapa lama, kopi justru menurunkan tekanan darah, karena antioksidan pada kopi mengaktifkan asam nitrat pada tubuh sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah.

2. Mencegah diebetes

Antioksidan kopi, khususnya asam klorogenat dan guinides, memainkan peranan untuk meningkatkan sel tubuh terhadap insulin yang membantu mengatur gula darah. Faktanya, orang yang minum kopi setiap harinya memiliki risiko lebih rendah terkena 2 tipe diabetes, menurut beberapa penelitian.

3. Menjaga kesehatan hati

Kopi juga bisa meminimalkan risiko munculnya sirosis dan penyakit hati lainnya. Satu analisa dari sembilan penelitian menemukan bahwa kopi bisa menurunkan risiko kanker hari sebanyak 43%. Hal ini karena peran antioksidan dan kafein di dalamnya.

4. Meningkatkan kekuatan otak

Minum kopi secara teratur juga dapat membantu mengurangi risiko demensia dan Alzheimer, sama halnya seperti Parkinson. Antioksidan yang terkandung di dalam kopi menangkal kerusakan sel otak dan membantu jaringan saraf untuk bekerja lebih maksimal sehingga otak bekerja lebih baik.

5. Membantu menghilangkan sakit kepala

Penelitian membuktikan, 200 miligram kafein dapat membantu menghilangkan sakit kepala, termasuk migrain. Walaupun begitu belum ada penelitian yang membuktikan bagaimana cara kafein menghilangkan sakit kepala, namun para peneliti meyakini bahwa kafein meningkatkan aktivitas sel otak yang mengakibatkan pembuluh darah di sekitarnya menegang.